Passion is… Well, I Don’t Know

Indonesia sekarang mulai mengadopsi “American Dream”, yang katanya kita bisa menjadi apa saja selama kita punya kemauan dan usaha yang keras, yang disertai dengan PASSION.

Kata orang, PASSION adalah sebuah pekerjaan yang kita cinta mengerjakannya. Katanya, PASSION adalah sesuatu yang membuat kita bersemangat setiap hari, yang kita suka mengerjakannya sehingga kita selalu mencurahkan segala energi dan perhatian ke dalamnya, dimana kita mengejar ‘perfection’, dan pada akhirnya bahkan kita pun bersedia melakukannya tanpa dibayar.

Kata orang, dengan passion, kita menjadi “terbaik”, sehingga apapun yang kita hasilkan menjadi baik.

I used to believe this, but I started to think again, is it true? is american dream true? What is passion?

It all started ketika saya melihat2 youtube musicians, yaitu orang-orang yang jago dalam hal bernyanyi atau memainkan alat musik yang bisa membuat banyak orang berdecak kagum, entah karena keahliannya, karena keunikannya, atau karena keindahannya. Saya lihat mereka sangat menjiwai apa yang mereka kerjakan, dan sudah tak perlu diragukan lagi keahliannya.

Semua hal ini memenuhi 3 kriteria passion menurut saya:

1. Mereka menciantai apa yang mereka kerjakan

2. Mereka ahli di bidangnya

3. Mereka bermanfaat bagi orang banyak (menghibur dan memperlihatkan keindahan)

Saya jadi berpikir “enak sekali mereka yang sudah jelas bakatnya di bidang apa, sehingga bisa mudah menemukan passionnya, sudah jelas jalannya kemana, sedangkan saya?”

Ya, saya adalah termasuk orang-orang yang passionnya tidak (belum) jelas, dan tidak gampang menemukan passion, itupun jika ada. Saya yakin banyak di dunia ini orang yang passionnya ga jelas, ya persis kaya saya ini. Tidak punya keahlian spesifik yang konkret, ditanya sukanya ngapain juga ga ngerti, paling banter jawabnya maen komputer. Kalaupun ditanya mau jadi apa, cuman bisa jawab jadi pengusaha. Ditanya mau usaha bidang apa, juga ga bisa jawab.

Saya jadi berpikir, yah mungkin konsep “finding your passion” itu terlalu muluk, atau terlalu tinggi, terlalu utopis. Mungkin hal yang betul2 kita cintai untuk kerjakan itu sebenernya ga pernah ada. Ga pernah ada kerjaan yang sempurna, ga ada satupun pekerjaan di dunia ini yang kita selalu cinta mengerjakannya. Saya jadi berpikir2 mungkin konsep passion buat saya harus agak “direndahkan” sedikit.

Buat saya sekarang, saya ga muluk nyari pekerjaan apa yang bisa saya cintai, cukup yang cukup2 saja.

Pekerjaan tidak perlu membuat saya bangun pagi dengan semangat membara. Pekerjaan itu passion cukup jika saya tidak bangun pagi dengan perasaan menderita harus kerja.

Pekerjaan itu passion cukup buat saya jika saya tidak membenci hari senin, dan tidak mencintai hari jumat sabtu minggu terlalu berlebihan.

Pekerjaan tidak harus membuat saya jadi orang yang perfeksionis. Pekerjaan itu passion cukup jika bisa membuat saya bertahan walau dalam masa sulit (walaupun pake ngeluh), dan terus membuat saya penasaran utk nyoba hal/cara baru untuk mengatasinya.

Tak perlu saya bersedia untuk melakukan pekerjaan tanpa dibayar, buat saya itu bodoh namanya. Pekerjaan ya dilakukan untuk dibayar, emangnya beli makanan kaga pake uang? Tapi pekerjaan itu cukup jika uang tidak menjadi fokus pengambilan keputusan, disertai perasaan puas dan tidak kekurangan.

Passion tidak perlu membuat saya menjalani hidup dengan super optimis, cukuplah membuat hidup tanpa disertai derita berlebihan yang tak perlu. Saya tak lagi mencari jenis usaha yang merupakan passion, udah lah usaha aja apa yang ga bikin derita yang ga perlu (derita yang “ga perlu” loh ya, sedangkan di dunia ini banyak sekali derita yang ‘perlu’, apalagi semakin tinggi cita2, derita yang ‘perlu’ juga makin banyak, berat, dan kompleks).

Derita apa sih yang ‘ga perlu’? Derita yang seperi ini:

1. Bangun pagi dengan perasaan tertekan atas pekerjaan. Bangun aja udah tertekan, ini derita yang tidak perlu.

2. Membenci hari senin, dan menggerutu setiap minggu sore “duh besok senin lagi”. Senin kok dibenci, ga perlu.

3. Jika saya kena masalah dikit lgsg kehilangan semangat mencoba (yah ada faktor orangnya juga sih yang ini), itu juga bukan passion. Dikit2 lgsg nyerah, ini ke depannya juga akan menimbulkan derita yang ga perlu.

4. Jika sudah dibayar mahal pun, masih menggerutu setiap (hari) ktemu orang “duh, kerjaan gw….”. apalagi ini, menderita amet tiap hari ngeluh.

All this is just a random thought, from a man who has not yet discovered his passion, let alone if it really exists.

Elbert

One thought on “Passion is… Well, I Don’t Know

  1. If only this post isn’t about you.. well, it describes me well šŸ˜€ . still hope someday everything is clear like sunshine. Nice Post (^_^)

Leave a reply to Nina Cancel reply